Saturday, September 20, 2014

Kepada Tuan; Ini Sejatinya Ini Sederhana

Bukankah ini memang sederhana?
Kita akan bertemu, entah di lipatan waktu keberapa, entah di belahan dunia bagian mana.
Moskow saat musim dingin mungkin seperti impian saya?
Entah. Kita tak pernah benar-benar tahu. Toh, kita tak perlu tahu, sebab Dia pasti punya rencana yang jauh lebih indah dari apa yang kita impikan atau rencanakan.

Sejatinya ini sederhana. Kelak, ketika saya malu-malu menjawab warna kesukaan saya saat kau tanyakan, atau saat kau menjadi kaku saat pelan ingin menggenggam tangan saya untuk bersisian melewati separuh dunia. Iya, semua sederhana. Tetap langitkan doa-doa kita.

Monday, September 15, 2014

Jika Suatu Hari Nanti



Ini seperti coretan di atas kertas tua, mungkin. Jika suatu ketika nanti, anak-anak kalian bertanya tentang sosok di foto kita bersama, siapa perempuan berkerudung panjang yang selalu tersenyum, semoga lisanmu dengan ringan akan menjawab bahwa saya adalah saudara kalian.

Mungkin, ini pula seperti pesan yang saya alirkan melalui seuntai benang pada kaleng susu tua, jika kelak kita tak punya masa lagi untuk bersua, semoga kalian masih menempatkan saya lekat pada memori kepala kalian; pun hati kalian.

Sebab hari ini, saya menemukan bahwa rumah kesekian saya adalah kalian; dimana saya selalu punya alasan untuk pulang, untuk kembali.

JJANG, Love ya! :***

Wednesday, September 10, 2014

Entah

Ada kalanya terkadang kita cukup berdiam diri. Memerhatikan sekitar. Menajamkan telinga. Mengatupkan bibir untuk beberapa saat. Lalu memejamkan mata sepersekian waktu. Untuk mendengar, bahwa terkadang dunia punya pesan buat kita, dan hanya bisa disampaikan saat kita berdiam diri.

Juni

Aku menekuri ujung sepatu yang kupakai. Sialnya, sepatu ini kembali melempar ingatanku pada wajah gadis itu. Katanya, dulu, ia pali...