sepertinya kita terlalu banyak menerka-nerka
juga terlalu banyak membibit pengharapan
jadi, ketika ia usai
yang tersisa di kaki kita hanya genangan air mata yang melimpah
Aku menekuri ujung sepatu yang kupakai. Sialnya, sepatu ini kembali melempar ingatanku pada wajah gadis itu. Katanya, dulu, ia pali...
No comments:
Post a Comment