Kita seperti sedang berjalan menuju titik yang sama. Setelah pena saya seperti mengeriput. Setelah peluh saya bagai mati rasa. Kita seperti diizinkan kembali untuk menjahit kenangan-kenangan usang yang sudah lama tak ditengok di laci waktu. Hati-hati kita hampa. Tak terisi udara. Pun sesak seperti enggan mengisi ruang. Saya selalu menyisipkan jejak untuk kau temukan. Entah itu bisikan, ranting-ranting patah, atau remah roti. Semoga kau (kelak) cepat ke sini, di hati ini, Tuan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Juni
Aku menekuri ujung sepatu yang kupakai. Sialnya, sepatu ini kembali melempar ingatanku pada wajah gadis itu. Katanya, dulu, ia pali...
-
Yuhuuuu, jadi ini adalah satu label baru di blog saya, yang saya namai #RabuReview. Jadi, setiap hari Rabu, saya akan memosting satu ha...
-
Blogpost hari ini, saya mau bahas soal drama Korea yang tayang di TvN. Sebenarnya, saya sudah punya DVD drama ini sejak jaman dahulu k...
Nnt... Hahahaa
ReplyDelete