Saturday, December 5, 2015
Sebab; daun-daun pula angin-angin
pada suatu pagi
ada begitu banyak kerontang gerimis yang berpeluh di kaca jendela
katamu pagi itu
kita ini pelupa
tapi nekat jadi pepuisi
sebab
kutunggu matamu terpatuk di mataku
serupa yang dieratkan dengan segala apa yang paling erat
serupa tak bisa lepas dan lekat tanpa sekat
sebab-sebab.
doa-doa.
rapal-rapal.
daun berputar jatuh
angin menggeliat manja meniup-niup
ubun-ubun kita dingin
menjadi beku serupa balok-balok es
pada satu masa.
coba kau kali-kali dan tambah-tambah
sebab-sebab
apa-apa yang kita lupa
melupai
dilupai
terlupai
Luwuk, Ujung tahun 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Juni
Aku menekuri ujung sepatu yang kupakai. Sialnya, sepatu ini kembali melempar ingatanku pada wajah gadis itu. Katanya, dulu, ia pali...
-
Yuhuuuu, jadi ini adalah satu label baru di blog saya, yang saya namai #RabuReview. Jadi, setiap hari Rabu, saya akan memosting satu ha...
-
Blogpost hari ini, saya mau bahas soal drama Korea yang tayang di TvN. Sebenarnya, saya sudah punya DVD drama ini sejak jaman dahulu k...

No comments:
Post a Comment