Friday, February 26, 2016

Perempuan yang Pada Kepalanya Menyubur Diorama

cr

satu malam yang bulan semakin meninggi
ada dua anak sungai yang mencari tepian ke batas-batas
kaki perempuan itu serupa menanjaki kelokan kelam yang jauh dari pandang
di dadanya yang bergemuruh, begitu banyak amarah serta sedih yang ia pendam
hari sesudah besok, didapati olehnya kenangan yang hitam tumbuh lebat di setapak
semakin ia mencoba menebasnya, semakin perih ulu perasanya
katanya, coba ia pupuki ulang-ulang, mungkin bisa setelah itu
setelah itusetelah itutidak juga. tidak sama sekali
ia masih merasa kesakitannya mengular memanjang di sepanjang tarikan yang ia buat
betapa kesakitan menjadi begitu setia kawan padanya
jelas mencetak di segara rambutnya yang ia bilas dengan ampas kelapa
begitu bau minyak amis menguar, sejurus pula apa yang ia tahan di kepalanya keluar

satu pagi yang matahari masih mengantuk

ada dua anak panah yang lahir dari gemuruh matanya
melesat memasuki belukar-belukar perasaan yang belum bisa berdamai rasanya
sampai besok
besoknya lagi
hingga besok setelah besok
kujumpai ia masih bersetia dengan apa yang ia jaga

Thursday, February 25, 2016

Image Tiang Listrik

Sudah Kamis aja, artinya ketemu lagi di #KamisBercerita. Heuheu, maafkan saya bolos di #RabuReview kemarin, di rumah chaos banget, sampai-sampai di grup whatsapp dikiranya saya udah mau manten. Etapi, amin sik. Ehehe.

cr

Friday, February 19, 2016

Maleo dan Sepasang Orang Renta

cr

di pantai, tempatnya memeluk semua gelisah yang menumbuk dadanya yang gemuk
besok, hujan januari akan berakhir resah; kemudian duduk di ceruk lautan
katanya, hari lusa, ada pesta warna-warni di sini
bukan bahagia, malamnya semakin mengundah pedih perih

di ujung tanjung yang menghijau
sepasang renta sudah suak beranak-pinak
ketika mereka mengerti cara merangkai ketupat; pada akhirnya mereka akan minggat
anak-anaknya; serupa buih putih yang mengecup bibir pantai; hilang tak mengenal
serupa yang lain ketika sudah senja; maka pinang adalah sahabat terbaik
sekali-sekali bermain patui sambil terkekeh-kekeh sedih


di satu sore di ujung penghujan yang saga
mereka menari-nari di bawah tingginya pohon kelapa kering
mengingat betapa sakit pada ingatan rahimnya belum sembuh; mereka sudah pergi jauh-jauh
menuju hidup yang berpisah jauh dari mereka, sumpahnya, pada akhirnya mereka akan merasai hal yang sama
karma; mantra tuhan yang paling sakit masih berlaku di atas tanah tumundo kita
kasihan-kasihan, matanya menghujan kemudian




kita. sedang bersumpah diri menanam kesedihan di tanah ini
tak ada selembar lenso yang berani menyeka anak-anak sungainya
mari, kita rayakan rusuh hati yang pelan-pelan melihat pasir ini tak sebuah pun ada


Luwuk, 2016

suak: lelah
patui: permainan kartu hitam putih yang selalu dimainkan masyarakat Luwuk Banggai
tumundo: sebutan Raja Banggai

Thursday, February 18, 2016

Luwuk, Email di Plasa.com, Sampai AADC 2

Dokumen Pribadi


Kali ini saya akan bercerita soal Luwuk, kota yang setiap kali saya sebutkan, orang-orang selalu bilang, "Eh, Luwuk itu di mana? Ah, ya, dekat dari Makassar, kan?" *sigh*

Wednesday, February 17, 2016

Ratatouille; Tikus Lincah yang Jago Masak


Yuhuuuu, jadi ini adalah satu label baru di blog saya, yang saya namai #RabuReview. Jadi, setiap hari Rabu, saya akan memosting satu hasil review saya, baik itu berupa film, musik, album, atau buku. So yah, here we go!

Tuesday, February 9, 2016

Dae Han, Min Gook, Man Se, Annyeong-hi Gyeseyo!

Kemunculan perdana mereka yang bikin saya seketika jatuh sayang. :')

Bicara soal Dae Han, Min Gook, dan Man Se (serta Appa Il Gook), ndak akan pernah habisnya buat saya. Sejak kemunculan perdana mereka di reality show Return of Superman episode 34 dulu, mereka telah berhasil membuat saya jatuh sayang. Betapa tidak, anak-anak ini tidak hanya sekedar lucu dan menggemaskan, namun juga memiliki tingkah laku yang sangat mengesankan bagi anak seusia mereka. Rasa-rasanya, saya sangat kesulitan untuk mengungkapkan kekaguman saya terhadap mereka bertiga, yang tentu saja itu merupakan hasil didikan Appa Il Gook dan saya Eomma mereka lakukan dengan penuh perjuangan.

*tarik napas*
*mendadak sedih*

Juni

Aku menekuri ujung sepatu yang kupakai. Sialnya, sepatu ini kembali melempar ingatanku pada wajah gadis itu. Katanya, dulu, ia pali...